Menjelaskan, Pengertian, & Contoh Manusia Sebagai Makhluk Ekonomi (Homo Economicus)
Kamu mungkin sering membantu orang tua berbelanja di pasar. Pernahkah kamu memerhatikan tingkah laku penjual dan pembeli yang kamu temui di pasar? Penjual menawarkan barang dagangannya dengan harga tinggi, sementara pembeli berusaha memperolehnya dengan harga murah. Lalu, apa yang terjadi? Kamu tentu melihat terjadi tawar-menawar antara penjual dan pembeli. Seringkali tawar-menawar ini berlangsung cepat karena harga yang diharapkan penjual dan pembeli sudah tercapai.
Pembeli atau penjual selalu ingin berusaha memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan bagi penjual ialah jika menjual barang dagangannya sebanyak mungkin dengan harga setinggi mungkin dibandingkan dengan modal yang telah dikeluarkannya. Sebaliknya, keuntungan bagi pembeli ialah ia dapat membeli barang kebutuhan sebanyak mungkin dengan sejumlah uang yang dia miliki. Caranya, ia akan mencari barang dengan harga semurah mungkin sehingga ia dapat membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
(Baca Juga : Pengertian Otonomi Daerah, Unsur-Unsur, Tujuan & Faktor-Faktor Mempengaruhi Otonomi)
(Baca Juga : Penjelasan, Pengertian Pelanggaran HAM & Contohnya)
Misalnya, kamu ingin membeli buku tulis. Toko A menjual buku tulis Rp. 4.000,00 per buah, sedangkan Toko B menjualnya Rp. 2.000,00 per buah. Nah, toko mana yang kamu datangi? Kamu pasti akan membeli buku tulis di Toko B karena kamu akan mendapat dua buah buku tulis dengan uang Rp. 4.000,00.
Dalam kegiatan sehari-hari, manusia akan selalu berusaha mencari keuntungan bagi dirinya. Itu hanya sebagian contoh kecil mengenai kejadian yang sering kita alami. Dari contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia akan melakukan pertimbagan-pertimbangan mengenai keuntungan atau kerugian yang akan diperolehnya sebelum melakukan suatu tindakan. Manusia cenderung untuk mengambil tindakan yang akan mendatangkan keuntungan lebih banyak atau kerugian lebih sedikit bagi dirinya. Hal ini menyebabkan manusia sering disebut sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yaitu makhluk yang bertindak dengan penuh perhitungan rasional dan selalu berusaha mencari keuntungan bagi dirinya. Dari pengertian tersebut, berarti manusia sebagai makhluk ekonomi mempunyai ciri-ciri rasional, konsisten, individualistis, dan selalu ingin mencari keuntungan.
(Baca Juga : Menjelaskan & Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial (HomoSocius)
(Baca Juga : Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM), Tujuan & Contoh Menurut Para Ahli)
(Baca Juga : Pengertian & Tujuan Produk Pembersih Prakarya)
Pembeli atau penjual selalu ingin berusaha memperoleh keuntungan yang sebesar-besarnya. Keuntungan bagi penjual ialah jika menjual barang dagangannya sebanyak mungkin dengan harga setinggi mungkin dibandingkan dengan modal yang telah dikeluarkannya. Sebaliknya, keuntungan bagi pembeli ialah ia dapat membeli barang kebutuhan sebanyak mungkin dengan sejumlah uang yang dia miliki. Caranya, ia akan mencari barang dengan harga semurah mungkin sehingga ia dapat membeli barang dan jasa dalam jumlah yang lebih banyak lagi.
(Baca Juga : Pengertian Otonomi Daerah, Unsur-Unsur, Tujuan & Faktor-Faktor Mempengaruhi Otonomi)
(Baca Juga : Penjelasan, Pengertian Pelanggaran HAM & Contohnya)
Misalnya, kamu ingin membeli buku tulis. Toko A menjual buku tulis Rp. 4.000,00 per buah, sedangkan Toko B menjualnya Rp. 2.000,00 per buah. Nah, toko mana yang kamu datangi? Kamu pasti akan membeli buku tulis di Toko B karena kamu akan mendapat dua buah buku tulis dengan uang Rp. 4.000,00.
Dalam kegiatan sehari-hari, manusia akan selalu berusaha mencari keuntungan bagi dirinya. Itu hanya sebagian contoh kecil mengenai kejadian yang sering kita alami. Dari contoh tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa manusia akan melakukan pertimbagan-pertimbangan mengenai keuntungan atau kerugian yang akan diperolehnya sebelum melakukan suatu tindakan. Manusia cenderung untuk mengambil tindakan yang akan mendatangkan keuntungan lebih banyak atau kerugian lebih sedikit bagi dirinya. Hal ini menyebabkan manusia sering disebut sebagai makhluk ekonomi (homo economicus), yaitu makhluk yang bertindak dengan penuh perhitungan rasional dan selalu berusaha mencari keuntungan bagi dirinya. Dari pengertian tersebut, berarti manusia sebagai makhluk ekonomi mempunyai ciri-ciri rasional, konsisten, individualistis, dan selalu ingin mencari keuntungan.
(Baca Juga : Menjelaskan & Pengertian Manusia Sebagai Makhluk Sosial (HomoSocius)
(Baca Juga : Pengertian Hak Asasi Manusia (HAM), Tujuan & Contoh Menurut Para Ahli)
(Baca Juga : Pengertian & Tujuan Produk Pembersih Prakarya)
Thanks gan.. bisa buat bantu ngerjain PR sekolah nih..
ReplyDeleteWah ane jadi ingta pelajaran zaman sekolah dulu, memang manusia tidak bisa hidup sendiri, nice artikel masbro...
ReplyDeleteya inilah manusia makhluk sosial
ReplyDeleteartikel yang bagus banget
ReplyDeleteHakikat kita sebagai mahluk ekonomi memang selalu saling membutuhkan.
ReplyDelete